PAREPARE, SULAPA.COM — Terkait kecaman Koalisi Perempuan Indonesia atas penyerahan BH pada aksi unjuk rasa di DPRD Terkait Dana Call Center, LSM fokus memberikan klarifikasi. Aksi itu tidak bermaksud
Melecehkan kaum Hawa.
“Kami Aksi, tidak dimaksudkan melecehkan kaum Perempuan karena konteks aksi pada konteks kepemimpinan dewan yang dinilai lemah dan tidak mampu perjuangkan kepentingan rakyat.” Kata Rahman Saleh, Anggota Aktivis LSM Fokus. Melalui pesan Whatapp Sabtu (16/2/2019).
Masih Menurut Rahman Saleh, Dalam Islam kepemimpinan memang identik dengan laki laki sebagai mana firman Allah SWT, Laki laki adalah pemimpin kaum perempuan. (Q.S. Annisa). Mengapa laki laki karena secara kodrati laki laki umumnya ditakdirkan memiliki Fisik yang lebih kuat.
“Lebih rasional dan tahan banting. Sehingga pesan simboliknya BH, jika dewan tidak mampu jalankan funsinya lebih baik jadi perempuan yang secara kodrati memang ditakdirkan memiliki fisik yang lemah dan lebih mendahulukan perasaan.” Ungkap Rahman Saleh.
Namun jika ini dianggap melecehkan maka Rahman Saleh yang mewakili LSM Fokus memohon maaf.
Hanya saja Rahman Saleh mengaku heran atas reaksi Koalisi Perempuan Indonesia yang terkesan baper tanpa ada Tabayyun terlebih dahulu dengan pihak Fokus. Arsal kawatir subtansi dari aksi demo justru kabur dengan munculnya isu pelecehan ini.
” Jika kami bisa bertanya ke Koalisi perempuan mengapa diam saja ketika insentif kader posyandu sudah 4 bulan tidak dibayarkan sementara umumnya kader posyandu adalah perempuan. Mestinya koalisi perempuan lebih peka pada persoalan substansi seperti itu.” Tegas Rahman.
Sebelumnya Koalisi Perempuan Indonesia Kota Parepare, angkat bicara soal aksi unjuk Rasa yang dilakukan LSM Fokus. BH sebagai Simbol lemah dianggap sebagai pelecehan terhadap Perempuan.
“Makanya kami Angkat bicara beberapa hari Pasca Demo dilakukan agar Isu Korupsi tidak hilang. Terkait itu Kami malah jauh hari sebelumnya melakukan aksi mencegah Korupsi melalui beberapa Kegiatan dalan SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi).” Terang Andi Nilha Wati, aktivis Perempuan Kota Parepare.
Dalam kesempatan itu, Andi Nilha juga mengatakan, jika pihaknya juga kembali bertanya, Isu Korupsi yang diangkat ditahun Politik ini, apakah mereka ikut Demo yang juga ada beberapa Caleg, mau kalau aktivis perempuan mengkampanyekan Jangan Pilih Calon Anggota Dewan yang dianggap melecehkan Kaum Perempuan.
“Ingat 50 Persen Pemilih disejumlah Dapil di Parepare itu Perempuan. ” Ucap Nila. (Cam)
Editor Akbar Sulapa