MALANG, SULAPA. COM – Salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi ialah Pengabdian Masyarakat. Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat sangat membutuhkan para pemuda sebagai agen penggerak dan perubahan. Sepatutnya Mahasiswa yang disebut Agent of Change melakukan aksi yang tak hanya tertuju pada urusan akademik ataupun urusan pribadi tapi juga tertuju pada masyarakat dan implementasi ilmu yang diperoleh di bangku kelas.
Program P3 (Pendampingan, Produksi, dan Pemasaran) olahan susu menuju kemandirian produsen susu kemiri digagas oleh lima orang Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam KRUDOPPER TEAM.
KRUDOPPER TEAM terdiri dari Nur Indah Agustina (S1 Pendidikan Kimia 2016) selaku ketua, didampingi oleh dosen pendamping Dr. Irma Kartika Kusumaningrum M.SI dan didampingi oleh teman tim yang solid Wayan Aunur Rofiq (S1 Pendidikan Teknik Mesin 2016), Arfia Regita Dyan Pradana (S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2016), Siti Khoirunnisa (S1 Kimia 2017), dan Rifqon Hakiki (S1 Pendidikan Kimia 2017).
Salah satu pelatihan dari program P3 yakni pembuatan produk olahan susu segar, dimana terdapat tiga produk unggulan yakni kerupuk, dodol, dan permen susu yang tergabung dalam satu brand product bernama SUKMIR.
Tiga produk unggulan SUKMIR memiliki ciri khas pada rasa yang berbeda dengan produk kerupuk, dodol, dan permen susu biasanya. Rasa Kolak Pisang, Wedang Bajigur, dan Wedang Ronde pada dodol dan permen susu memberikan ciri khas yang khusus. Kemudian pada kerupuk susu terdapat rasa pecel dan ayam geprek yang belum ditemui di rasa kerupuk manapun.
Minggu (28/4) telah dilakukan sesi pelatihan pembuatan produk yang pertama dan akan dilanjutkan ke sesi dua pelatihan setelah lebaran (12/6). Pelatihan kedua memiliki konsep yang berbeda dibanding konsep yang pertama. Jika pelatihan pertama dilakukan secara manual di rumah ketua PKK, berbeda dipelatihan kedua yang akan dilakukan di Balai Besar Pelathan Peternakan (BBPP) di Kota Batu.
Proses pembuatan produk sesi pertama lancar dengan antusiasme ibu-ibu PKK dalam proses pengolahannya. Mulai dari pembuatan permen, dodol, dan dilanjut dengan pembuatan kerupuk yang diselingi dengan segala pertanyaan dan candaan khas Ibu-ibu.
“Mbak untuk bisa mendapatkan gelatin ini, dimana ya mbak ?”, “Wah permennya teksturnya seperti jeli !”, “Cocok ini mbak kalau dijadikan suguhan saat lebaran”, ungkap beberapa Ibu-ibu yaang antusias dalam bertanya maupun berpendapat.
Pelatihan pengolahan susu sesi pertama berakhir dengan membagikan hasil pengolahan produk ke Ibu-ibu PKK, dilanjutkan dengan pesan kesan dariIbu-ibu terkait sesi pembuatan produk ini.
“Kami harap pelatihan ini yang termasuk kedalam serangkaian program PKK bisa berlanjut sampai akhir dan kami bisa meneruskan sampai pemasaran dan bisa memiliki PIRT usaha.” Ungkap Ibu Tumiasih selaku ketua PKK.
Program P3 (Pendampingan, Produksi, dan Pemasaran) memang tidak berhenti dipelatihan pembuatan produk saja, akan ada serangkaian pendampingan dan pelatihan lebih lanjut seperti pelatihan pengemasan produk, pelatihan pembukuan seacara manual maupun dengan excel, pelatihan pemasaran baik offline maupun online, serta pendampingan perizinan PIRT sebagai bentuk pendirian usaha mandiri kelompok PKK untuk kedepannya.
Harapan dari program P3 ini, kelompok PKK Desa Kemiri bisa produktif dengan mengolah olahan susu sapi perah dimana Desa Kemiri terkenal dengan hasil susu sapi segar yang melimpah di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Rangkaian pelatihan program P3 akan terus berlanjut hingga bulan Juni mendatang diawali dengan pelatihan pembuatan produk sesi dua yang bekerjasama dengan BBPP Batu akan lebih memantapkan dan memahamkan kelompok PKK dalam mengolah hasil olahan susu. Proses pengolahan dengan alat bantu berupa mesin pengaduk, membuat proses pengolahannya lebih mudah tanpa membutuhkan tenaga yang ekstra.