Lepas Mahasiswa KKN Profesi Fakultas Kedokteran
MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. HM. Nurdin Abdullah, berharap Universitas Hasanuddin Makassar bisa menjadi pelopor program triple helix di Sulsel. Triple helix merupakan inovasi untuk mendorong tiga aktor yakni pemerintah, industri atau dunia usaha, dan universitas atau akademik.
“Unhas ini harus menjadi pelopor kerjasama triple helix,” kata Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di Fakultas Kedokteran Unhas, Selasa (18/6).
Pada kesempatan peluncuran program KKN Profesi Universitas Hasanuddin Makassar itu, Nurdin Abdullah menyampaikan pesan agar mahasiswa KKK tersebut tidak hanya sekedar selesai begitu saja, tanpa ada hasil atau karya untuk masyarakat setempat.
“KKN ini harus selesai dengan meninggalkan kebanggaan untuk nama baik kampus maupun daerah tempat KKN,” jelas alumni Unhas Makassar itu.
Untuk menghadapi usia produktif pada tahun 2024 mendatang, gubernur berpesan agar mahasiswa memberikan kontribusi semaksimal mungkin saat di lapangan, selama empat minggu sejak pelepasan.
“Saya berharap KKN kali ini yang memiliki manfaat untuk masyarakat. 2024 kita akan menjadi usia produktif. Kita bisa jadi ancaman kalau kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang,” ungkap Bupati Bantaeng 2008-2018 ini.
Pada kesempatan tersebut, Nurdin Abdullah melepas 649 mahasiswa KKN untuk Kabupaten Takalar, Soppeng dan Tana Toraja. Ia mengapresiasi Fakultas Kedokteran Unhas Makassar yang mencetuskan program KKN Profesi tersebut.
“Saya kira sangat bagus dan sangat mulia sekali program KKN Profesi ini. Kita nggak usah melihat TB sebagai ancaman, tapi bagaimana kita melihat kerja peserta KKN ini untuk menemukan permasalahan di masyarakat,” ujar mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.
Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A menambahkan, pada era ini, Unhas Makassar hadir untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
“Kita hadir sebagai universitas yang berbasis pendekatan sesuai penyelesaian masalah apa yang dibutuhkan masyarakat sendiri,” ujarnya. (*)