PAREPARE, SULAPA. COM — Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Parepare (HIPMI Pare) ribut dengan aparat hukum di kantor kejaksaan saat melakukan orasi, Kamis (26/7/19). Mereka ribut dengan aparat kepolisian karena para pendemo menutup jalan raya sehingga memuai kemacetan.
Terparahnya lagi saat didepan pintu kantor kejaksaan saat meminta Kajari agar turun ditemui namun terjadi dorong mendorong antara mahasiswa dengan anggota polisi.
Merasa kecewa atas sikap aparat yang menghalangi keinginannya bertemu Kajari Parepare. padahal Kajari siap menerima utusan 5 orang namun ditolak oleh mahasiswa sendiri.
“Mereka mau ketemu Kajari Parepare, Andi Darmawangsa, untuk menyampaikan aspirasinya mengenai kasus korupsi terkait OTT ULP 2017 yang masih ditangani polisi, AMDAL RSU Asri Ainun Habibie, kasus Dana Dinkes yang ditangani polisi dan kasus DAK 2016 yang dilaporkan oleh ACC Makassar ke Kejati Sulsel.” Jelas Salah satu pegawai kejaksaan.
Namun belum sempat menyampaikan aspirasinya ke Kajari langsung ribut dan akhirnya pendemo membubarkan diri.
“kami kecewa atas perlakuan pihak aparat terhadap kami,” kata pendemo sambil meninggalkan kantor kejaksaan.
Sementara, kasi intel Kejaksaan Negeri Parepare, Amiruddin saat mau menjelaskan keempat aspirasinya itu namun tidak jadi karena ada insiden saling dorong aparat penegak hukum.
Ditambahkan, Kasi Barang Bukti, Kejari Parepare, Hendra mengatakan bahwa mereka itu anak kita.
“jika mereka emosi wajar karena dia adalah kita yang perlu penjelasan soal masalah mereka sampaikan,”tuturnya singkat. (Din)