PAREPARE, SULAPA. COM – Kampus adalah sarana mahasiswa untuk menuntut pembelajaran/perkuliahan dari seorang dosen hingga mencapai proses penyusunan skripsi (untuk prodi S1) sebagai prasyarat wisuda sarjana.
Tapi hal ini tidak dialami oleh setidaknya ada 15 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang dipaksa oleh pejabat kampus untuk dimutasi ke kampus lain dengan alasan jenjang semesternya sudah melampaui.
Setelah dikonfirmasi, mahasiswa tersebut pernah bertemu oleh pejabat kampus yang berwenang namun tidak ada inisiatif untuk diberi kebijakan, kemudian dipaksa mutasi padahal telah menyelesaikan perkuliahannya, bahkan ada yang sisa ujian skripsi.
Sebutlah namanya Ichigo berjurusan Pendidikan Bahasa Inggris, ia menyayangkan kampus IAIN Parepare pengaplikasian kebijakannya tidak merata.
“Kami sempat mencari info di jurusan lain yang mahasiswanya mencapai semester 14, kmi mendapati di jurusan lain adanya kebijakan untuk menyelesaikan proses akhir skrisi, berarti kampus dalam segi aturan tidak merata pengapliksiannya”, katanya hingga matanya berkaca-kaca
Hingga saat ini, pihaknya masih berharap dari pejabat kampus IAIN Parepare yang terkait untuk membicarakan kebijakan lebih lanjut.
“Kami masih sangat menanti kebijakan dari kampus agar proses perjalanan kami tidak sia-sia, jadi kalau hasil akhir kebijakan, kami dipaksa pindah seolah kami layaknya donatur yg membayar uang semester”, tutupnya