MALANG, SULAPA. COM – Mahasiswa sebagai agen perubahan, tak henti-hentinya berinovasi. Didasari atas keprihatinan terhadap kondisi sungai yang acapkali mengandung limbah sisa perindustrian. Limbah tersebut ternyata mengandung logam yang berbahaya. Salah satunya adalah logam Cr (VI) yang sering dijumpai pada sungai yang dekat dengan industri tak hanya tekstil ataupun batik, namun juga penyamakan kulit, electroplating dan sebagainya. Logam ini bersifat karsinogenik dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Tengah, yaitu Lailatul Ilmiyah, Yuni Auliana Putri dan Yuastutik yang sedang menempuh pendidikan di Jurusan Kimia, mencoba memanfaatkan lumpur tersebut menjadi adsorben atau penyerap logam berbahaya di air yang diberi nama KOPO-6.
Adsorben ini menggunakan bahan sisa pengolahan panas bumi menjadi energi listrik. Bahan sisa yang berupa lumpur geotermal kami manfaatkan karena jumlahnya yang sangat berlimpah. Bahkan, mencapai 165 ton setiap bulannya. Namun, lumpur geothermal ini belum diolah dengan maksimal.
Dibawah bimbingan Dr. Sumari, M.Si Dosen Kimia FMIPA UM, mahasiswa ini tengah membuat adsorben berupa zeolit yang dimodifikasi dengan penambahan nanopartikel magnetik dan kitosan untuk memaksimalkan proses penyerapan logam. Hasil pengukuran menggunakan AAS terbukti bahwa adsorben (OPO-6) berhasil menyerap Krom (VI) sebesar 70,8 % dalam waktu 2 jam.
“Kami berharap adsorben [KOPO-6] ini akan menjadi solusi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan limbah di sungai” tambah Lailatul Ilmiyah selaku ketua tim ini.
iya bang jadi begini, sebelum masuk acara pimnas kita ada kegiatan terlebih dahulu seperti begitu bang
Tim PKM ini berhasil lolos PIMNAS yang akan diadakan di Universitas Udayana akhir Agustus 2019. Setelah sebelumnya mereka menerapkan proposal yang sudah terupload dan terseleksi untuk masuk ke dalam ajang PIMNAS tersebut. Tim ini juga optimis untuk terus mengembangkan penelitiannya dalam membuat adsorben yang mampu menyerap logam berbahaya seperti logam Cr (VI).
Lap Oleh : Yuni Auliana Putri (Mahasiswa UM)