Opini : Ir. Soekarno Memutuskan Hari Kemerdekaan Setelah Menemui Ulama

Saat Bangsa Indonesia belum merdeka , berbagai macam cara dilakukan para pejuang bangsa agar terbebas dari kaum imperalis penjajah.Menurut catatan sejarah bahwa Belanda menjajah di Bumi Nusantara sekitar 350 tahun. Pola pikir masyarakat pada saat iti masih kolot. Melihat kondisi ini Ir. Soekarno tidak tinggal diam bahkan membakar semagat kaum muda untuk melawan Belanda. Semangat berjuang tudaklah cukup tanpa dibarengi dengan kemampuan melobi negara-negara super power sehingga mendapat pengakuan sebagai bangsa dari negara lain.

Ketika ada kesempatan memerdekan Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno mengunjungi 4 ulama sufi untuk memutuskan kapan waktu yang tepat. Bung Karno berhasil menemukan empat orang ulama tasawuf yaitu : Syeikh Musa Sukanegara (Ciamis), KH Abdul Mu’thi (Madiun), Sang Alif atau R. Sosrokartono (Bandung), dan KH Hasyim Asy’ari Tebuireng Cukir (Jombang). Baca dialog antara Sukarni dan Bung Karno yang terdapat pada buku ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ oleh Cindy Adams), ternyata ada fakta lain dibalik pemilihan tanggal 17 Agustus 1945 tersebut.

Fakta ini diungkapkan oleh Kyai Moch. Muchtar bin Alhaj Abdul Mu’thi di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah di Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur.

Apakah fakta itu? Kurang lebih 5 bulan sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno mencari ulama tasawuf yang mempunyai tingkat mukasyafah atau inkisyaf.

Kesimpulan dari pertemuan Bung Karno dengan keempat ulama tasawuf tersebut adalah “Tidak lama akan ada berkat rahmat Allah besar turun di Indonesia, di bulan Ramadhan, tanggal 9 (penanggalan Islam), tahun 1364 H, hari Jumat Legi, bila meleset harus menunggu 300 tahun lagi”.

Kelak di tanggal 9 Ramadhan 1364 H bertepatan dgn 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.Pengakuan Soekarno pada Sukarni pada saat peristiwa Rengasdengklok bisa Anda lihat dalam perkataan di bawah ini:
“Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-pertama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia”.

Pada tanggal 12 Rajab 1364 H bertepatan dgn 22 Juni 1945 M hari Jumat Kliwon, 9 tokoh bangsa Indonesia, yaitu 4 tokoh Islam Nasionalis (H. Agus Salim, Abdul Kahar Muzakir Yogyakarta, KH Wachid Hasyim Jombang, Abikoesno Tjokrosoejoso Ponorogo), 4 tokoh Nasionalis yang beragama Islam (Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Muhammad Yamin), 1 tokoh Nasionalis beragama Kristen (Mr. AA. Maramis) menyusun Pembukaan UUD 1945.

Pesan keempat tokoh tasawuf di atas dimasukkan kedalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.
Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ketiga yaitu:

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dgn didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Dari kisah kita dapat disimpulkan bahwa Kemerdekaan Bangsa Indonesia peran ulama sangat besar. Tak lama dari itu, sahabat Mbah Hasyim semasa belajar di Mekkah (Hijaz) yang memang selama itu sering surat-menyurat, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, mufti besar Palestina untuk pertama kali memberikan dukungan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa pemilihan hari kemerdekaan Indonesia dikonsultasikan terlebih dahulu kepada para ulama salah satu diantaranya KH Hasyim Asy’ari. Lalu Kiai Hasyim mengumpulkan para ulama secara bersama-sama untuk melakukan munajat kemudian istikharah agar Allah memberi petunjuk hari yang tepat.

By : S.Asli Umar
Parepare Sabtu, 17 Agustus 2019

Tinggalkan Balasan