PAREPARE, SULAPA. COM — Forum Komunikasi (FK) Literasi Parepare menggelar Tudang Literasi dengan tema Razia Hingga Pembajakan: Bukti (Lelah) Kita Membaca?. Kegiatan itu berlangsung di gedung Dinas Perpustakaan Daerah Parepare, Sabtu (31/8/2019).
FK literasi menghadirkan kepala dinas perpustakaan daerah yang diwakili Rasdy, pegiat literasi yang juga merupakan legislator Parepare Iqbal Chalik, dan pegiat literasi Sunardi Purwanda.
Pegiat literasi yang juga sekretaris FK literasi Ahmad Kohawan didaulat sebagai moderator. Iqbal Chalik selaku legislator yang juga pegiat literasi itu menyampaikan pandangannya terkait razia buku yang dilakukan beberapa waktu lalu. “Hal itu (razia buku) tidak lain disebabkan karena terbatasnya literasi masyarakat,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap adanya pengawalan anggaran untuk penulis Parepare. “Itu salah satu upaya untuk meningkatkan peran masyarakat dalam dunia literasi,” tutur dia.
Sunardi Purwanda menegaskan penolakan razia buku yang dilakukan oknum aparat dan golongan tertentu dibeberapa tempat di Indonesia. Katanya, terdapat buku pembantahan teori marxis juga ikut dirazia. “Lucunya, ada buku dengan konten pembantahan teori marxis juga ikut dirazia,” ujarnya.
Sekadar diketahui, komunitas yang mengatasnamakan Brigade Muslim Indonesia melakukan razia buku yang dianggap berpaham komunis dan kiri. Razia yang dilakukan di Gramedia Trans Mall Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 3 Agustus lalu banjir sorotan dan kecaman pada pelbagai pihak.(*)