PAREPARE, SULAPA. COM – Mungkin sebagian orang khususnya di Sulawesi Selatan telah mengenal jajanan makanan Pisang Epe’ yaitu pisang setengah matang yang dipanggang kemudian dipress/ditekan memakai alat khusus dan dilumuri berbagai aneka rasa untuk melengkapi kekhasan rasanya.
Pada pembukaan kegiatan Festival Salo Karajae Kota Parepare terlihat para pengunjung membawa produk makanan Pisang Epe’ dengan nama Epe’Ta, salah satu produk makanan cemilan yang diproduksi oleh anak muda kota yang dijuluki kota industri tanpa cerobong asap.
Supryadi atau sapaannya Beth selaku owner Epe’Ta ketibang rejeki dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar, dulunya DKOP) mendapat pesanan khusus untuk membuat Pisang Epe’ sebagai cemilan para tamu undangan pada kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah sekitar 200 kotak Epe’Ta di order oleh Dinas Dispopae Parepare, semoga para tamu bisa menikmatinya”, terang Beth saat ditemui di tenant Generasi Millenial Parepare (GMP), Jum’at malam (27/9/2019)
Beth menjelaskan memilih bisnis makanan berupa pisang epe’.
“Melihat zaman millenial sekrang, banyak makanan yang dikemas secara modern, dari situ saya berfikir makanan traditional apa yang bisa saya produksi untuk kemas secara modern, maka muncullah ide pisang epe’ dengan nama produk Epe’Ta”, kata Beth
“Jadi Epe’Ta dikemas dengan memakai kotak, kemudian rasanya beraneka ragam, gula merah, greentea, coklat dan keju”, tambahnya
Sekedar diketahui, tempat produksi Epe’Ta berada di BTN Perumnas Galung Maloang, mengimpor pisang dari daerah suppa Kabupaten Pinrang.