Akper Fatima Ungkit Sampah Di Radio Mesra

PAREPARE, SULAPA. COM – Pertanyaan mendasar bagi manusia adalah Apakah sampah itu masalah atau tidak bagi kehidupan manusia? Jawaban atas pertanyaan ini memiliki makna ganda.

Menjawab pertanyaan tersebut, Radio Mesra Parepare melalui program rutinnya dialog Kesehatan bersama Akper Fatima membahasnya bersama dosen Akper Fatima Parepare Martinus Jimung, S.Fil.,M.Si.,M.Kes.. Program tiap selasa minggu keempat pukul 10.10-11.05 wita.

Martinus menjelaskan, Mengapa? Karena sampah bagi kebanyakan orang adalah masalah bagi kehidupan manusia. Sebab sampah dapat menularkan penyakit dan masalah sosial lain. Karena itu, bagi kebanyakan orang, sampah adalah hal yang kotor, barang tidak digunakan lagi karena itu harus dibuang dan sebagainya.

“Dipihak lain, sampah bagi seniman, orang yang kreatif dan para pemulung adalah barang yang berguna atau bermanfaat karena dapat mendatangkan uang. Walaupun dua pendapat ini jawabannya sama menyakinkan, tetapi yang pasti sampah memang realita yang dapat mendatangkan permasalah bagi kehidupan manusia.” Jelas Opa panggilan Akrabnya.  Selasa (24/09/19)

Masalahnya terjadi polusi udara (bau tak sedap) karena pencampur antara sampah organic dan anorganik, tumpukan sampah dimana-mana seperti selokan tersumbat sehingga ketika musim hujan maka sampah berserakan di segala tempat. Dampaknya bisa terjadi pencemaran air tanah, banjir dan sebagainya. Juga terjadi penyakit berbasis sampah seperti ISPA, Diare, disentri, gatal-gatal dan sebagainya.

Kabag. Penjaminan Mutu Akper Fatima ini Membeberkan data terbaru dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Data menjelaskan bahwa Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah pada 2019 dan jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik atau anorganik yang mencapai 15 persen.

Lanjut Ia menjelaskan Hasil survey WHO menunjukan bahwa Negara Indonesia penyumbang sampah plastik nomor 2 di dunia. Atau Parepos tgl 23 September 2019 kemarin merilis bahwa kita di Kota Parepare menyumbang 7 ton sampah dan Pinrang 12.

“Artinya, kita mengalami kemunduran dalam permasalahan sampah yang perlu gerakan bersama-sama mengatas masalah sampah ini. Karena itu sampah telah menjadi masalah dunia termasuk kita di Parepare.” Ungkap Dosen Penagampu Mata Kuliah Kewarganegaraan, Pancasila dan Budaya Anti Korupsi.

Martin Menambahkan, Faktor manusia seperti pengetahuan, kesadaran, perilaku dan kebiasaan manusia yang membuang sampah di sembarang tempat. Ia mengatakan, Kalau persoalannya terletak pada manusia, maka solusi atau cara mengatasi masalah sampah pada saat ini perubahan mindset.

“Perubahan pola pikir, pola kesadaran, pola perilaku dan kebiasaan manusia yang harus diperbaiki terlebih dahalu. Tanpa itu, sia-sialah usaha untuk mengatasi masalah sampah, Melakukan tindakan nyata mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat, Membentuk Gerakan bersama-sama mengatasi sampah dengan membuat bank sampah, Daur ulang sampah, Memberikan panisme atau hukuman bagi yang membuang sampah di sembarang tempat.” Tutup dosen dan penulis beberapa buku ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *