Benarkah Maulid Bid’ah? Simak Penjelasan WR IV UIN Alauddin

ENREKANG, SULAPA. COM — Pemkab Enrekang melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kantor Bupati Enrekang, Kamis 28 November.

Pemkab Enrekang menghadirkan Wakil Rektor IV UIN Alauddin Makassar, Dr H Kamaluddin Abu Nawas membawakan hikmah maulid.

Dalam ceramahnya, ia menyampaikan terimakasih atas undangan Pemkab, serta permohonan maaf dari Rektor UIN Prof Hamdan Juhannis yang tak sempat hadir.

Selanjutnya, jika sebelumnya Bupati Muslimin Bando memaparkan mengapa maulid harus diperingati, Dr H Kamaluddin menyentil kalangan yang menganggap maulid sebagai bid’ah.

“Tunggu dulu. Harus dikaji, jangan terburu-buru menghukumi amalan orang lain. Ijtihad ulama berkembang terus,” katanya.

Ia menjelaskan, pada masa empat khalifah dan masa sahabat juga banyak “bid’ah” yang dilakukan. Ia mencontohkan Abubakar yang memerintahkan membukukan Alquran, Umar yang pertamakali meminta tarawih berjamaah dan meniru menara dari Persia, hingga Usman yang mempraktikkan azan Jumat dua kali.

“Semua itu adalah ‘bid’ah’ yang tidak pernah dicontohkan semasa Rasulullah. Tapi bukan berarti itu membawa kita pada kesesatan,” urainya.

Dia meminta agar jangan semua amalan yang tidak ada dalilnya dianggap bid’ah yang menyesatkan. “Capek kita (berselisih, red),” ujarnya.

Yang paling utama bagi umat Islam, kata Dr Kamaluddin, adalah berusaha maksimal meneladani akhlak nabi. Sehingga citra Islam sebagai rahmatan lil alamin semakin nyata.

Pada maulid tersebut, hadir langsung Bupati Muslimin Bando, anggota DPR/MPR RI Mitra Fakhriuddin MB, keluarga besar UIN Alauddin, jajaran forkopimda dan ratusan ASN serta para undangan. (*)

Tinggalkan Balasan