PAREPARE, SULAPA. COM — Rapat Kerja (RAKER) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) diagendakan pada 13-15 Februari 2020 yang bertempat di Pulau Dewata Bali mendapat sorotan dari mahasiswa IAIN Parepare.
Peserta Rapat Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) untuk tahun 2020 rencananya diikuti oleh 54 orang, terdiri dari Rektor, para Wakil Rektor, Kepala Unit, Dekan, Wakil Dekan I dan II di setiap Fakultas, Ketua Senat Mahasiswa Institut, dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut selaku perwakilan dari Mahasiswa.
“Jadi kami memutuskan untuk melaksanakan Raker di bali atas beberapa pertimbangan diantaranya sebagai bentuk penghargaan terhadap pejabat kampus atas kinerja yang telah mereka berikan. Disisi lain, aspek kenyamanan dan ketenangan sehingga Bali dijadikan sebagai lokasi Raker tahun 2020,” ungkap Ahmad Sultra, Rektor IAIN Parepare.
Di lain pihak agenda tersebut mendapat beragam respon dari civitas akademika IAIN Parepare, tak sedikit yang menyayangkan langkah RKAKL yang cenderung bernuansa liburan dan dinilai membuang-buang anggaran.
“Raker yang dilaksanakan lebih bernuansa refreshing atau liburan dan notabenenya sudah menjadi penganggaran tahun ini sesuai dengan penjelasan Rektor, kami tetap akan mengawal seluruh agenda organisasi kemahasiswaan yang akan diusulkan untuk tahun depan,” ungkap Riecardy, Presiden Mahasiswa IAIN Parepare.
Selain itu, agenda Raker di Bali dinilai membuang-buang anggaran ungkap seorang mahasiswa yang tak hendak disebutkan namanya.
“Buang-buang anggaran, lebih bijak kalau uang tersebut digunakan untuk pengembangan sumber daya mahasiswa atau mendukung kegiatan kreatif di kampus. Raker di Bali atau di Parepare sama saja, kenapa tidak di sini saja,” terangnya. (*)