TORAJA, SULAPA. COM – Mungkin memanglah tepat jika Tana Toraja disematkan julukan “role model kurukunan umat beragama di Indonesia”. Betapa tidak, karena pada setiap event keagamaan yang digelar di daerah ini, selalu melibatkan tokoh lintas agama, baik pada saat persiapan maupun pada saat pelaksaanaan.
Masih segar dalam ingatan kita pelaksanaan STQH ke-31 pada tanggal 23 April 2019 lalu. Saat itu, ada beberapa cabang lomba yang digelar di Aula Gereja Paroki Makale dan Aula Sekretariat Wilayah II Gereja Toraja.
Keterlibatan tokoh-tokoh lintas agama ini kembali dibuktikan pada acara Pembukaan MTQ IX dan FASI ke III Tingkat Kabupaten Tana Toraja (Sabtu, 22/02/2020). Tampak Kyai H Zainal Muttaqin (Ketua MUI Kabupaten Tana Toraja) dan Pendeta Okiwenti (Pdt Gereja Toraja Jemaat Sion Makale) diserahi stick pemukul beduk oleh Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae untuk memukul beduk penanda dibukanya secara resmi acara ini.
Kolaborasi Kyai dan Pendeta tentunya adalah salah satu manifestasi dari program Getaran Sukma Ilahi, Sentuhan Peduli Sesama, dan Damai Torajaku yang digagas oleh Bupati Nicodemus Biringkanae.
Dalam acara pembukaan MTQ kali ini, juga dilakukan penetapan dan pengukuhan pengurus MUI tingkat kecamatan yang berasal dari 4 keamatan, yaitu Kecamatan Makale, Sangalla’, Mengkendek dan Gandangbatu Sillanan.
Kakanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan MTQ Tingkat Kabupaten ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari MTQ Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
Ia juga menyoal dan memberi wejangan kepada pengurus MUI tingkat kecamatan yang baru saja dikukuhkan.
“Selamat kepada seluruh pengurus MUI Tingkat Kecamatan yang baru saja dilantik. Untuk para pengurus saya kutip sebuah hadits al-ulama waratsatul anbiya’ yang berarti ulama adalah pewaris para Nabi. Ini artinya di pundak ulama ada amanah yang tidak ringan sehingga jabatan ini memang sangatlah berat,” ucap Anwar Abubakar
“SOP ulama itu tidak berat. Yang menjadikan berat karena ulama ula alimin. Ulama yang menyampaikan ilmunya dan sekaligus melaksanakannya,” lanjutnya
Kakanwil yang pernah menahkodai Kemenag Bantaeng dan Gowa ini mengungkapkan bahwa saat pengukuhan, dia yang kaget dan gemetar karena tugas ini sangat berat dan harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat.
“Umat ketika berada di jalur yang benar maka ulama ikut mendapatkan pahala, namun jika tidak, bapak ibu yang ikut menanggung dosanya. Dan itu bisa jadi dosa warisan. Makanya walau baru saja dilantik, mundur memang sekarang kalau memang berat kalian rasa,” tutur Kakanwil berseloroh.
Turut hadir pada acara pembukaan MTQ dan FASI Tingkat Kabupaten Tana Toraja tahun 2020 ini antara lain, Anggota DPR RI Mitra Facruddin MB, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sulsel
Suherman SE MM mewakili Gubernur Sulsel, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tana Toraja yang juga Plt Kadis Pariwisata Rospita Napa, Ketua DPW BKPRMI Sulsel, dan para pejabat Forkopimda Kabupaten Tana Toraja.
Hadir juga Ketua DPRD Tana Toraja, Kepala OPD lingkup Setda Kabupaten Tana Toraja, Kabid Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf Kanwil Kemenag Sulsel Rappe, Kepala Kantor Kemenag Tana Toraja dan Toraua Utara, Pengurus BKPRMI Tana Toraja, Ketua MUI Kabupaten Tana Toraja, Ketua dan Anggota FKUB Tana Toraja, Ketua Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Makale, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepemudaan serta ibu-ibu majelis taklim se-Kabupaten Tana Toraja.