JAKARTA, SULAPA. COM – Pernyataan Juru Bicara pemerintah untuk penanganan kasus COVID-19, Achmad Yurianto yang mengatakan bahwa Virus Corona ini memudah menular dari orang miskin membuat marah Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama. Dia mengatakan, pernyataan Yuri adalah rasis dan wajib dipidanakan.
“Di tengah kondisi seperti ini pernyataan Yuri sangat tidak etis. Sebagai Jubir pemerintah harusnya Dia biasa menyampaikan sesuatu yang tidak menyinggung pihak manapun,” kata Haris dalam keterangan persnya, Sabtu (28/03/20).
Pidatonya terkait dengan update penanganan Corona, Yuri menyebut bahwa yang kaya melindungi yang miskin dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya. Tentu pernyataan ini membuat geger, karena diangggap pidato tersebut sumber penyakit datang dari orang-orang miskin.
“Ini sudah rasis, tidak pantas keluar dari mulut pejabat. Penyakit ini menyerang bukan pada orang kaya maupun orang kurang mampu, tapi menyerang siapapun. Kami sangat menyesalkan pernyataan ini. Apalagi ini disiarkan oleh stasiun tv, tentu akan sangat menyakitkan,” tegas Haris.
DPP KNPI mengancam akan membuat class action terkait pernyataan Yuri tersebut. Bahkan KNPI mengancam akan melakukan aksi agar presiden memecat Yuri sebagai jubir penanganan corona sekaligus jabatannya di Kemenkes.
“Kami akan laporkan Yuri ke polisi atas ucapannya itu. Karena ini sudah penghinaan kepada masyarakat. Kami juga meminta agar Presiden Jokowi memecatnya dari semua jabatannya. Yuri juga harus meminta maaf kepada masyarakat kurang mampu sesegera mungkin,” tandas Haris.
Achmad Yurianto sendiri sudah mengkarifikasi terkait pernyataannya yang viral di media sosial soal si kaya dan si miskin saling membantu cegah Corona. Yuri menegaskan bahwa dia tidak bermaksud merendahkan masyarakat miskin.
“Itulah yang saya katakan yang kemudian saya di-bully di mana-mana itu kan. Mbok yang kaya itu lho, saya sih memang agak keras ngomongnya. Bukan dalam rangka menghina yang miskin. Saya itu lebih mengatakan untuk menekan yang kaya,” ujar Yuri saat dihubungi, Sabtu kemarin
Yuri lantas mencontohkan pekerjaan asisten rumah tangga (ART). Dia mengatakan mobilitas ART yang tinggi berpotensi menularkan virus Corona.
“Tetapi persepsinya di balik. Dikira saya menyudutkan yang miskin. Padahal saya ingin mempermalukan yang kaya gitu lho. Misalnya di rumah punya asisten rumah tangga, ART itu tiap hari mondar-mandir dari rumahnya ke rumah majikan, dia naik angkot kan resikonya tinggi toh untuk tertular. Kalau dia nanti sakit terus di rumah majikan sakit semua kan jadi repot,” ungkapnya.
Yuri menyayangkan ucapannya itu yang viral di media sosial justru diputarbalikkan. Dia menegaskan kembali bahwa ingin menyentil orang kaya, bukan menyudutkan orang miskin.
“Diputar, dikira saya menghina yang miskin kan. Padahal coba kalau dilihat siapa? nggak mungkin orang miskin orang miskin nggak punya twitter, iya kan. Yang ngomong itu orang yang kaya itu loh,” tutur Yuri.