
PAREPARE, SULAPA. COM – Covid-19 baru merebak sejak awal bulan Maret di Tanah Air, namun dampaknya telah memukul berbagai sudut ekonomi, Indeks bursa saham rontok, rupiah terperosok, dan pelaku di sektor riil berteriak susah berusaha.
Lembaga keuangan dunia, ekonomi, dan otoritas pemerintah membuat sejumlah prediksi. Ekonomi Indonesia bisa masuk dalam skenario terburuk jika tidak mengatasi dengan benar pandemi ini.
Melihat keadaan seperti itu Kepala Bagian Ekonomi Kota Parepare Basuki Busrah mencari solusi dengan mengajak duduk bersama Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Parepare yang selaku pelaku usaha di Kota Parepare via video call online (vidcon), Rabu (01/04/20)
Aplikasi zoom merupakan salah satu aplikasi yang dapat dipakai video call secara online dengan mengajak beberapa orang hingga puluhan orang untuk mengadakan ruang diskusi atau rapat secara online.
Melalui aplikasi Zoom ini puluhan member TDA Parepare yang tergabung dalam member inti dan simpatisan berdialog bersama Kabag Ekonomi Parepare dengan mengangkat tema “Analisa dampak COVID’19 terhadap pertumbuhan Ekonomi Parepare”.
Basuki Busrah menyampaikan, bisnis yang digeluti ambruk karena adanya social distancing hingga physical distancing, “Secara makro ada penurunan daya beli, sebab masyarakat sekarang jaga-jaga jarak, mereka hanya mengkhususkan ekonominya pada kesehatan seperti obat-obatan, vitamin-vitamin, disinfektan serta masker”, katanya saat membuka ruang diskusi vidcon
Selanjutnya, Kabag Ekonomi memberikan kesempatan kepada ketua TDA Muh. Haedar Hasan untuk menyampaikan langkah-langkah untuk meminimalisir turunnya perekonomian disebabkan Covid-19.
“Kita sudah data usaha teman-teman TDA yang 90% menggeluti usaha kuliner, omsetnya rata-rata turun hingga 70% bahkan ada yang berhenti sementara atau mencari produk lain yang bisa mendatangkan pemasukan”, ungkap Om Haedar
“Jadi kita programkan #BeliTDA yaitu kita saling membantu dengan cara membeli produknya teman-teman, juga kita membantu promokan produknya teman-teman”, lanjutnya
Mantan ketua TDA Parepare Andi Aswan atau sapaan akrabnya Om Andhyz angkat bicara terkait kondisi saat ini, jika menghadapi kondisi seperti ini tidak bisa mengeluh.
“Kita hanya bisa tetap jaga dapur agar tetap mengepul, UMKM TDA selama ini bergerak bagaimana membersihkan produknya, dengan cara sesteril mungkin sebelum sampai ke konsumen”, ucap Om Andhyz
Kabag Ekonomi mengambil sebuah kesimpulan, jika saat ini masyarakat kewaspadaannya terhadap produk yang dibawa oleh ojek online (ojol).
“Nanti kami berkoordinasi dengan pihak Dinkes terkait ojol ini, karena kepercayaan konsumen terhadap produk kita yaitu bagaimana produk yang kita kemas, betul-betul steril sampai ke konsumen”, ungkapnya
“Karena kekuatan bisnis yang kita jalankan itu tidak terlepas dari distribusi serta marketing”, tutupnya. (Achy)