PAREPARE, SULAPA. COM – Corona tak hanya berakibat pada kesehatan tapi juga ekonomi. Pemerintah menggulirkan paket jaring pengaman sosial agar masyarakat bawah terlindungi.
Sehingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan bantuan sosial berupa Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) kartu sembako mencapai Rp 14,16 triliun, atau 32,4% dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 43,6 triliun.
Penyaluran kartu BPNT baru kemarin, Senin (18/05/20), tiba di Kantor Kelurahan Lumpue Kota Parepare, sebanyak 111 penerima. Penyaluran dilakukan dengan mengacu pada protokol kesehatan di Aula Kantor Kelurahan Lumpue.
Menurut Kepala Kelurahan lumpue Siswandi, penyaluran tersebut dilakukan per RW untuk menghindari perkumpulan, “Jadi kita mengundang per RW dengan waktu yang berbeda untuk menghindari kerumunan dan begitupun yang hadir tetap memperhatikan physical distancing”, katanya
Kegiatan dihadiri oleh pihak Bank BRI, Pendamping BPNT dari Dinsos, dan RW/RT. Siswandi menambahkan jika penyerahan tidak secara bersamaan.
“Semoga bantuan dari pemerintah ini dapat meringankan beban warga”, tutup Pak Lurah Lumpue
Diketahui awal diluncurkan kartu BPNT pada Februari 2017, pemerintah mengucurkan bantuan sebesar Rp1,32 juta per tahun atau Rp110.000 per bulan/keluarga untuk 15,6 juta keluarga. Dua tahun berjalan, pada 2019 pemerintah menaikkan nilai bantuan sebesar Rp1,8 juta per tahun per keluarga atau Rp150.000 per bulan/keluarga.
Kini, karena virus corona mutan mewabah, pemerintah kembali menaikkan nilai bantuan Kartu Sembako menjadi Rp2,4 juta/tahun atau Rp200.000 per bulan/keluarga. Bantuan ini akan disalurkan kepada 20 juta keluarga di Indonesia.
Kenaikan nilai bantuan Kartu Sembako disampaikan Presiden Joko Widodo saat menetapkan status wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat di Istana Bogor, Selasa (31/03/20).