Pada etape dua ini para goweser yang telah finish di Makassar, dan hari ini Minggu, tanggal 16 Agustus 2020 sekitar jam 04.00 wita dini hari para goweser dari CoSlip Parepare melanjutkan perjalanan dari Makassar menuju Parepare, yang mana kota ini juga dikenal sebagai kota kelahiran presiden ke-3 yaitu bapak B.J. Habibie dan sekaligus menjadi tempat finish di monumen cinta sejati Habibie Ainun.
Menyiasati kondisi alam yang akhir-akhir ini terasa panas, maka para goweser star dari Makassar lebih awal, dengan harapan diperjalanan nantinya tdk begitu terkuras tenaga dan energi sebagai dampak dari terik panas matahari.
Keinginan kuat dari para goweser CoSlip yang memberi keyakinan dan motivasi untuk menyelesaikan etape ke- dua ini, dari Kota Makassar ke Kota Parepare yang begitu besar, sebagaimana disampaikan Uztadz Hisbul Rauf, yang juga turut gowes bersama dengan CoSlip, bahwa mari kita berdoa agar didalam perjalanan ini nantinya kita semua senantiasa diberi kekuatan, kesehatan, perlindungan dan keselamatan dari Allah Yaa Rabb sampai ditempat finish dan kembali ke rumah masing-masing dengan selamat tanpa ada kekurangan sesuatu apapun.
Dari survey kemarin sebelum tour ini dilaksanakan sudah ada gambaran bahwa kalau dengan track parepare ke makassar memang lebih diuntungkan, karena para goweser membelakangi matahari, sementara kalau dari Makassar ke Parepare para goweser berhadapan langsung dengan matahari sehingga para goweser dengan sendirinya cepat kelelahan, namun pada kali ini kondisi alam sangat mendukung sebagaimana disampaikan H. Sofyan Nasir, bahwa kondisi dan cuaca sangat bersahabat, dan bila dibandingkan kemarin suhu panas barmain di angka 40 an derajat celsius, dan hari ini suhu tidak terlalu panas dan sesekali matahari terhalang oleh kabut, ini yang membuat semangat teman-teman gowes bisa lebih menikmati dan semakin bersemangat untuk menggapai setiap kilometer perkilometernya untuk finish di kota parepare.
Gowes kemerdekaan ini ditunjukkan dengan semangat para goweser CoSlip kota Parepare, melalui pemasangan bendera kecil di setiap sepeda yang digunakan dan juga sticker bendera ditempelkan disetiap wajahnya, tidak lain untuk memberi kesan sifat nasionalisme yang terpatri dalam jiwa anak bangsa dalam merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai bersama, sebagaimana disampaikan sekretaris CoSlip Andi Ahmad Afandi, semangat ini yang harus terbawa dalam keseharian kita, termasuk semangat membangun kebersamaan dalam gowes CoSlip tour de Merdeka dan tour-tour CoSlip yang akan datang.
Sementara disela-sela istirahat, penasehat CoSlip om Yasser Aslan (Bogart) menimpali bahwa komunitas ini sangat paripurna, karena disamping anggota bersepeda agar tubuh tetap sehat dan bugar, fungsi-fungsi manajemen juga berjalan dengan baik melalui kesepakatan, sebagai contoh, urusan teknis dan nonteknis sudah ada yang mengurusnya sehingga berjalan dengan sendirinya dan anggota tidak saling mengharap antara satu dengan yang lainnya.
Pada kesempatan yang sama juga dikemukakan om Yodi, bahwa para goweser CoSlip terdiri dari orang tua dan anak muda, namun kalau dicermati kelihatan bahwa orang tua yang berjiwa muda, sementara anak mudanya bersikap dewasa, jadi saling melengkapi, karena dari tour de’ Merdeka Parepare-Makassar-Parepare merupakan perjalanan yang panjang sekitar 308 km lebih, dengan catatan waktu sekitar 15 jam lebih, tidak lepas dari canda dan tawa disepanjang jalan sehingga para goweser merasa terhibur, dan ini yang membuat CoSlip sangat bersahabat dan humanis.