PAREPARE, SULAPA. COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare bekerjasama dengan IKA PMII dan Kementerian Agama Kota Parepare menggelar “Kampung Kerukunan” di Pondok Pesantren (Pontren) Zubdatul Asrar Nahdlatul Ulama Lappa anging Kec. Bacukiki, Jum’at (6/11/20).
Kegiatan Kampung Kerukunan mengangkat tema “Memantapkan Kerukunan Umat Beragama di Kota Parepare”, yang bertujuan secara garis besar tertanamnya nilai-nilai persaudaraan umat beragama di Kota Parepare dan membangun kerjasama antara umat beragama demi menciptakan perdamaian.
Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H Abdul Gaffar, Camat Bacukiki, Saharuddin, Ketua FKUB Kota Parepare, H Zainal Arifin, Kasubag TU Kemenag Kota Parepare, H Amin Iskandar, serta Ketua Tanfidziyah NU Kota Parepare KH Hannani.
Kegiatan Kampung Kerukunan berlangsung dari Hari Jum’at hingga Ahad (06-08/11/20) juga diikuti 40 peserta dari perwakilan pemuda kristen, pemuda katolik, pemuda hindu, pemuda budha, pemuda konghucu, IKA PMII, IMDI, IP DDI, IMM, PC Matan, PC PMII, Kopri, GP Ansor, Fatayat, dan IPNU/IPPNU.
Sementara itu Ketua FKUB Kota Parepare, H Zainal Arifin, menyampaikan jika cikal bakal generasi muda seperti yang hadir ini menjadi pemersatu agama di parepare.
“Jadi sebenarnya kerukunan umat beragama itu tidak cocok hanya forumnya saja, akan tetapi nanti ada forum pemuda kerukunan di Kota Parepare, didalamnya perwakilan dari setiap agama di Kota Parepare”, Ucap H Zainal Arifin saat menyampaikan sambutan.
Ia menambahkan, jika forum pemuda kerukunan terbentuk, maka diharap mendeteksi serta menampung jika ada yang mengadu domba agama kita, maka akan cepat dilaporkan dan dicarikan solusi.
“Kerukunan di Kota Parepare ini bisa menjadi contoh, karena di Parepare sendiri indeks atau tingkat kemanan mencapai 98% karena ketika ada gejala yang berpotensi untuk memicu kerukunan agama, cepat tokoh-tokoh agama cari solusinya”, tambah Ketua FKUB Kota Parepare
Pembukaan Kampung Kerukunan yang pertamakalinya di gelar di Kota Parepare untuk wilayah Sulawesi Selatan, tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan jaga jarak.
