
PAREPARE, SULAPA. COM – Bank Tabungan Negara Parepare yang awalnya berstatus Kantor Cabang Pembantu (KCP) pertanggal 29 November lalu resmi ditingkatkan menjadi kantor cabang sendiri.
Hal itu diungkap Branch Manager Bank BTN Parepare, Muhammad Taufiq saat silaturahmi dengan pengembang di wilayah Ajatappareng, Luwu Raya dan Wajo, Rabu (15/12/21) di Warkop LHR, Jalan Baso Daeng Patompo.
Taufiq mengungkap, alasan peningkatan status KCP Parepare menjadi cabang karena manajemen kantor pusat menganggap potensi Parepare dan sekitarnya sampai Palopo sangat besar khususnya di Sulsel. Dengan berubahnya status tersebut diyakini akan semakin mempercepat pelayanan kepada developer.
“Dengan demikian pengambilan keputusan tidak terlalu lama, karena selama ini segala sesuatunya diputuskan di Makassar, sekarang sudah menjadi wewenang penuh Parepare. Kantor Cabang Makassar terlalu besar wilayah kerjanya, dan status KCP terbatas kewenangannya. Insya Allah dengan status cabang Parepare akan jauh lebih baik saat masih menjadi KCP,” katanya.
Taufiq juga berkomitmen untuk rutin menjalin silaturahmi dan diskusi dengan developer di wilayah BTN Cabang Parepare. Rencananya, akan roadshow ke outlet BTN Cabang Parepare yakni Sengkang , Palopo dan Malili. “Kami akan buka ajang komunikasi sebulan sekali dan mudah- mudahan terlaksana baik, setiap masalah akan ada solusi melalui komunikasi,” kata mantan Branch Manager BTN Banjar Baru Kalsel ini.
Melalui komunikasi semua akan dibicarakan, khususnya terkait potensi FLPP untuk disegerakan. Termasuk apa-apa yang harus dipersiapkan developer. Apalagi BTN punya potensi besar dalam kredit kepemilikan rumah. “BTN sudah kerjasama KPR dan punya produk namanya Tapera, sama dengan program rumah subsidi dulu suku bunga 4 persen sampai 5 persen, Tapera banyak peminat karena suku bunganya bunga 5 persen.Keuntungannya single account bagi calon user dengan 6 juta penghasilan. Tahun depan FLPP kemungkinan diambilalih Tapera bukan lagi FLPP. Meski pun Tapera saat ini masih menyasar kalangan PNS, tapi ke depan wiraswasta dan karyawan BUMN, boleh nikmati Tapera,” kata Taufiq.
Bank BTN juga sudah kerjasama dengan TNI AD yang ditandatangani Kepala Staf Angkatan Darat.Kerjasama mulai untuk rumah subsidi dan non subsidi dengan bunga 5,25 persen (komersil) dan maksimal KPR 250 juta melalui produk kredit tanpa agunan bagi prajurit TNI AD.
Selain itu, BTN sudah kerjasama dengan Polri untuk anggota Polri dapat fasilitas uang muka bisa 2 persen dan sampai 0 persen. Termasuk kerjasama untuk produk KPR BPJS, dimana subsidi bunga sampai 6-7 persen dan untuk non subsidi 9 sampai 10 persen bagi peserta BPJS.
Selain itu, developer bisa diberikan kredit konstruksi melalui fasilitas KPR BPJS dengan syarat semua anggota perusahaan harus sudah menjadi anggota BPJS. “Intinya fasilitas bunga yang diberikan juga menarik, BTN dan teman-teman developer maju bersama. Kita ingin menjalin komunikasi yang baik dengan pengembang.Kita akan road show, untuk diskusi apa yang perlu dan perbaiki, misalnya percepatan proses KPR,” katanya.
Ketua Apersi Sulsel Ir H. Yasser Latief yang ikut hadir dalam silaturahmi berharap di tangan pemimpin cabang dan dukungan tim terbaik akan sukses melaksanakan tugas.Tentu keberhasilan tersebut juga akan menjadi keberhasilan pengembang.
“BTN dan pengembang adalah rumah kita bersama, hanya memang karena kurang komunikasi, sehingga terjadi gave, tetapi dengan sering komunikasi hati akan terhubung, sehingga bagaimana pengembang sejahtera dan bank sukses mencapai target,” ungkap Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Parepare ini.
YL mengimbau pengembang untuk menjaga bagaimana komitmem akad yang betul-betul dipertanggungjawabkan.Meski pun pengalaman sebelumnya di BTN itu kadang kambing hitamnya adalah sistem. Padahal dibalik sistem itu ada manusia dan ada pemimpin.
“Inilah diharapkan pemimpin membuat kebijakan khusus, siapa-siapa yang bisa akad dengan catatan sama- sama komitmem yang akan diakadkan tidak membuat bapak- bapak kita di BTN menjadi celaka. Developer juga harus komitmem dengan akad, jangan setelah akad larinya ke bank lain. Sehingga BTN dan pengembang sama sejahtera dan tumbuh bersama, kuncinya adalah komunikasi. Dan komunikasi terbangun tidak perlu formal, cukup di warkop,” kata YL.
Ketua Forum Pengembang Ajatappareng (FPA) Andi Abraham Umar menaruh harapan besar dengan perubahan BTN Parepare dari KCP menjadi cabang akan mengoptimalkan pelayanan kepada developer. ” Jika dulu harus ke Makassar, kita sekarang bisa menghemat waktu perjalanan 150 kilometer,” katanya.
Abe berharap dengan produk BTN Parepare kan membawa prospek lebih luas lagi, khususnya bagi developer. “Mudah mudahan prospek ini lebih bisa dioptimalkan.BTN dan pengembang ibarat dua sisi mata uang, developer tanpa BTN sulit.Intinya bagaimana membangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara BTN dengan developer. Developer butuh Kredit konstruksi, BTN butuh WBK.Skema kerjasamanya yakni, kami didukung dan kami akan dukung BTN,” kata Founder Abe Properti ini.
Sementara itu dalam sesi dialog dengan pengembang, Branch Manager BTN Parepare, Muhammad Taufiq menantang developer di wilayah Parepare sekitarnya, Luwu Raya dan Sengkang untuk akad massal. Minimal tiga bulan sekali.
“Pengalaman saya di Kalimantan, kami sudah minta kuota dan sudah dibreakdown, kuota jor-joran, tapi jangan sampai kuota tersisa.Kami minta kuota banyak di pusat, tapi tidak mampu terpenuhi kami yang susah bahasakan ke pusat.Kalau memang ada komitmem kami akan minta kuota banyak dan komitmen pengembang membawa user yang sudah lengkap berkas. Apalagi kita sudah cabang, bukan lagi KCP. Mungkin ada proyeksi pertahun berapa dan berapa pertriwulan,” katanya.
Menanggapi tantangan itu Sekretaris FPA Ashari Abdullah ST menyatakan developer di wilayah Ajatappareng, Luwu Raya dan Sengkang siap akad massal..” Kalau perlu setiap bulan kita akad massal. Kami siap menerima tantangan dari BTN,” kata mantan Ketua KNPI Parepare ini.