Toraja Utara Jadikan Parepare Sasaran Studi Tiru

PAREPARE, SULAPA. COM — Kota Parepare kembali menjadi sasaran studi tiru atau studi banding. Kali ini Pemerintah Kabupaten Toraja Utara membawa serta Tim Kabupaten Kota Sehat Toraja Utara (Torut) melakukan studi tiru di Parepare.

Rombongan Toraja Utara disambut Kepala Bidang Perencanaan SDM dan Sosbud Bappeda Kota Parepare Dede Alamsyah Wakkang atas nama Kepala Bappeda Parepare selaku Ketua Tim Pembina Kota Sehat Parepare, Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Parepare H Minhajuddin Achmad, dan jajaran SKPD teknis terkait di Ruang Data Kantor Wali Kota Parepare, Rabu, (22/12/21).

Kepala Bappeda Torut Irmawati Patandung yang memimpin rombongan mengungkapkan, Torut terinspirasi dengan banyak keberhasilan Parepare salah satunya Kota Sehat kategori tertinggi Swasti Saba Wistara empat kali berturut-turut, sehingga memilih studi tiru di Parepare.

“Kami ingin belajar bagaimana kiat dan trik Parepare sehingga berhasil meraih penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara empat kali berturut-turut. Dan kami juga ingin belajar bagaimana Parepare sukses ODF (Open Defecation Free),” ungkap Irmawati.

Secara umum Irmawati mengagumi Parepare sebagai kota yang cantik, indah, nyaman, dan sejuk. “Benar-benar Menginspirasi sebagai Kota Cinta. Karena itu, kami ingin belajar bagaimana meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat, trik merangkul masyarakat dalam melaksanakan tatanan Kota Sehat,” kata Irmawati.

Dede Alamsyah Wakkang dalam kesempatan itu mengemukakan, Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe sangat peduli dan perhatian terhadap masalah kesehatan dan kebersihan di Parepare. “Setiap pekan Bapak Wali Kota turun melakukan roadshow ke beberapa tempat untuk memastikan kebersihan dan kesehatan selalu terjaga,” beber Dede.

Sementara Ketua Forum Kota Sehat Parepare Minhajuddin Achmad mengulas bagaimana Parepare bisa sukses Open Defecation Free (ODF) atau setop buang air besar sembarangan.

Eks Anggota DPRD Parepare empat periode ini mengulas Pemkot Parepare intens mengedukasi masyarakat untuk tidak BAB (buang air besar) sembarangan dengan diberikan sanksi sosial. Tempat-tempat BAB sembarangan seperti pantai dijadikan kawasan kunjungan wisata.

“Bahkan jauh sebelumnya sejak 2000, kami anggarkan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga yang membutuhkan. Kemudian kita edukasi untuk tidak lagi BAB sembarangan,” terang Minhajuddin.

Selain itu untuk menggugah masyarakat tidak buang sampah sembarangan, kata Minhajuddin, Pemkot Parepare memprogramkan Peduli Lorong. “Lorong-lorong di Parepare ditata dan dibangun dengan baik, kemudian diberikan penerangan sehingga masyarakat malu membuang sampah sembarangan. Dan membangun lorong ini tidak ada pembebasan lahan,” ujar Minhajuddin.

Hal lain dalam menggugah kesadaran masyarakat, kata Minhajuddin, adalah mengedukasi jadikan sampah bernilai ekonomis. “Kami punya program Bank Sampah kerja sama dengan Pegadaian. Jadi sampah itu ditabung untuk ditukar dengan emas,” papar Minhajuddin.

Selain itu, kata Minhajuddin, Parepare diperkuat oleh banyak regulasi tentang kebersihan dan kesehatan. Di antaranya Perda tentang Ibu Menyusui, Perda Kawasan Tanpa Rokok, Perwali tentang Stunting, dan penerapan sistem online untuk pendaftaran akta kelahiran secara gratis.

Masalah pariwisata sehat yang masuk dalam salah satu tatanan Kota Sehat juga menjadi bahasan. “Untuk ke depan terkait dengan tatanan pariwisata sehat, Parepare dan Toraja Utara bisa menjalin kerja sama G to G pariwisata,” tandas Ketua Dewan Pengawas RSUD Andi Makkasau Parepare ini. (*)

Tinggalkan Balasan