PAREPARE, SULAPA. COM – Krisis air bersih masih melanda Jalur Gaza hingga saat ini. Jika sebelum peperangan saja air bersih sudah menjadi barang yang sangat langka, apalagi setelah peperangan berlangsung.
Dikutip Al-Jazeera, 4 November lalu, Israel menghancurkan reservoir air di Gaza utara serta tangki air umum yang memasok beberapa lingkungan di selatan.
Akibatnya, banyak warga terpaksa meminum air yang tercemar, asin, hingga mengantre berjam-jam dengan harapan mendapatkan air bersih. Kondisi diperparah dengan ketiadaan pasokan listrik, bahan bakar, dan pangan.
Mengetahui kondisi tersebut, Yayasan Pemuda Inspirasi Negeri (PIN) menyalurkan bantuan air bersih di Gaza, Palestina dengan lancar pada Selasa, (21/11/23).
Pimpinan yayasan PIN Sudirman, menyebutkan bantuan air bersih ini sangat dibutuhkan oleh rakyat Palestina saat ini.
Meskipun hujan mulai turun, namun kebutuhan air bersih masih belum terpenuhi sepenuhnya. Rakyat Gaza masih berada di bawah ancaman kelaparan, dehidrasi, dan gangguan kesehatan akut.
“Israel membatasi kiriman air bersih, menutup semua keran air, dan menghancurkan beberapa sumur. Inilah yang membuat warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum, memasak, maupun untuk bersih-bersih,” kata sudirman.
Bantuan air bersih ini pun disambut suka cita para pengungsi. Berbagai macam wadah digunakan warga untuk menampung air bersih. Dari mulai ember cat, jeriken, hingga botol-botol kecil digunakan dengan harapan bisa mengobati dahaga mereka.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan air bersih ini, warga merasa sangat terbantu. Semoga bantuan air bersih ini mengalirkan pahala untuk para donatur PIN di mana pun berada,” kata sudirman
Adapun terdapat 4 mitra yang menghimpun bantuan untuk warga Palestina di Gaza, yakni : Amsindo, Long March Peduli Palestina, Duta Pelajar Sulewesi Selatan, kampung Halaman.