PINRANG, SULAPA. COM – Untuk mengurangi pengikisan-pengikisan yang dapat menimbulkan erosi maupun abrasi, maka perlunya dilakukan pelestarian ekosistem laut.
Mengenai hal itu, Dinas Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Cabang Dinas Kelautan Ajatappareng Prov. Sulsel melakukan penanaman mangrove sebanyak 25.000 pohon.
Penanaman magrove tersebut dilakukan di tiga titik lokasi, yakni kab. Barru, kota Parepare, dan kab. Pinrang, Kamis, (22/08).
Turut hadir dalam penanaman ini yakni, kepala CDK Ajatappareng, Kaposal TNI AL, Serka Supangat beserta staff, Polairud Polda Sulsel, Koramil, perangkat desa wiringtasi, dan masyarakat desa wiringtasi, kec. Suppa, kab. Pinrang dengan total peserta yang mengikuti penanaman ini kurang lebih 100 orang.
Kepala CDK Ajatappareng, Ir. H. Amri Tjoneng, MM mengatakan, jika bakau atau mangrove tidak ada di pesisir, akan terjadi pengikisan terus menerus sampai di perumahan masyarakat.
“Juga air akan terus naik sehingga perlunya kita lakukan penanaman kembali untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Dari kegiatan penanaman mangrove ini sendiri memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar dan juga biota laut yang di budidayakan di sekitar lokasi penanaman.
Amri Tjoneng juga menyampaikan, tugas Cabang Dinas Kelautan bukan hanya melakukan pelestarian dengan cara penanaman mangrove, tetapi sebagai pengawas dan pengendali sumberdaya kelautan perairan di wilayah Ajatappareng.
“Bisa dibayangkan jika terjadi pembiusan dan pengeboman di laut, itu juga tugas pokok kami, sehingga kami banyak melakukan kerjasama dengan TNI AL, Polairud dan penyidik- penyidik dalam rangka mengendalikan, meminimalkan illegal fishing dan destructive fishing,” ungkapnya.
Dit Polairud Polda Sulsel, Irwan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Cabang Dinas Kelautan Ajatappareng dan berharap dengan adanya penanaman mangrove ini semua elemen bisa menjaga kelestarian laut.
“Kami sangat mensupport kegiatan penanaman mangrove ini. Selain sebagai pelestarian laut, juga sebagai tempat berlindung biota- biota laut yang bisa menghasilkan, terutama ikan dan kepiting,” sampainya.
Ia melanjutkan, dengan adanya mangrove, bersama-sama bisa menjaga perairan di sekitar mangrove dari kerusakan- kerusakan laut terutama dari bom, bius ataupun cara-cara lain yang dapat merusak ekosistem laut, (Faedil).